Overview
Access adalah Relational Database Management System
(RDBMS). Access juga merupakan tipe Database
Management System (DBMS) yang menyimpan data ke dalam sebuah form tabel yang saling berelasi. Umumnya
database Access terdiri atas beberapa bagian, yakni:
- Tabel
Biasanya
terdiri atas beberapa tabel dimana semua informasi dari database disimpan.
- Query
Digunakan
untuk mengambil simpanan yang mengandung informasi tertentu dari data yang
disimpan dalam tabel. Contohnya, kita ingn menulis query yang mencari semua simpanan yang mengandung kata “Jakarta”.
- Form
Format yang dapat diubah-ubah untuk memasukkan dan
melihat informasi tabel pada database.
- Report
Requirement System MS-Access 2003
Untuk menjalankan Access 2003,
dibutuhkan:
Komponen
|
Persyaratan
|
Komputer
dan prosesor
|
Personal computer
dengan prosesor Intel Pentium 233 MHz atau prosesor yang lebih cepat
(Disarankan Pentium III)
|
Memori
|
RAM
128 MB atau lebih
|
Hard
disk
|
Ruang
hard disk yang tersedia sebesar 180 MB; cache file instalasi tambahan
(disarankan) membutuhkan ruang sebesar 200 MB
|
Drive
|
CD-ROM
atau DVD
|
Layar
tampilan
|
Super
VGA (800 × 600) atau monitor dengan resolusi lebih tinggi
|
Sistem
Operasi
|
Microsoft
Windows® 2000 dengan Service Pack 3 (SP3), Windows XP, atau yang terbaru
|
Lainnya
|
Microsoft
Exchange Server dibutuhkan untuk fungsional tertentu pada Microsoft Office
Outlook; Microsoft Windows Server™ 2003 menjalankan Microsoft Windows
SharePoint™ Services yang diperlukan untuk fungsionalitas bersama lebih jauh;
fitur yang berkaitan dengan percetakan membutuhkan Microsoft Office pada
Microsoft Windows XP Tablet PC Edition; fungsionalitas pengenal percakapan
membutuhkan Pentium II 400 MHz atau prosesor yang lebih cepat dan alat
keluaran suara dan mikrofon untuk pembicaraan; fitur Information Rights Management membutuhkan akses Windows 2003
Server yang menjalankan Windows Rights
Management Services
|
Koneksi
Internet
|
Fungsionalitas
internet membutuhkan akses dial-up atau
akses broadband Internet (tersedia terpisah)
|
Harga
|
Harga
baru: $US 299
Harga
upgrade: $US 109
|
Fitur Access 2003
Fitur-fitur yang tersedia di
access 2003, yakni:
- Akses dan penggunaan informasi dari sumber yang berbeda.
Penggunaan
informasi dari berbagai macam format dan program—semuanya dalam interface yang
sama.
-
Incorporate a wide range of data sources. Access
2003 mendukung berbagai macam format data, termasuk Extensible Markup
Language (XML), OLE, Open Database Connectivity (ODBC), dan Microsoft
Windows SharePoint Services.
-
Link business system. Tabel
penghubung sehingga dapat mengakses data dari berbagai database yang berlainan
dalam satu waktu di Access 2003 form, report, dan data-access
pages. Tabel penghubung tersebut dari database Microsoft Access lainnya,
Microsoft Excel spreadsheet, sumber data ODBC, database Microsoft SQL
Server, dan sumber data lainnya.
-
Get the most from enterprise data. Dengan
mudah mengubah data Microsoft SQL Server menjadi data Microsoft Access 2003
tanpa harus mengetahui mekanismenya.
b.
Ketergantungan
pad Access 2003
Mengurangi
error dan memberikan bantuan ketika kamu membutuhkannya.
-
Give forms a new look. Access
2003 mendukung theme dari Microsoft Windows XP untuk memberikan desain
form yang konsisten.
-
View dependency information. Dengan
cepat menemukan table, query, form, atau report yang berhubungan dengan object
database tertentu.
-
Help eliminate errors. Fitur
pengecekan error yang baru menandai error yang umum terjadi pada form dan
report, membuat test dan memperbaiki error dengan cepat. Setelah itu, error
akan ditandai dan diberikan opsi untuk memperbaiki error, menghemat waktu dan
membantu membuat form dan report yang akurat.
-
Update properties automatically.
Mengubah property field pada table dan semua form atau report secara otomatis
jika terjadi perubahan.
-
Analyze information in powerful ways. Drag
control ke form Access 2003 untuk membuat tampilan Microsoft PivotTable atau
Microsoft PivotChart, atau spreadsheet.
-
Easily back up information. Di
Access 2003, menyimpan duplikat database yang aktif ke lokasi lain.
-
Find the help your need. Mulai
dari task pane Getting Started dan Help, akses Assistance ke Office Online.
Semuanya menyediakan artikel bantuan dan asistensi yang diupdate secara teratur
berdasarkan permintaan dan isu dari pengguna lainnya. Beberapa fungsionalitas
task pane membutuhkan koneksi ke internet.
- Berbagi informasi dengan lainnya
Desain
form dan report yang disimpan dan dibuka pada versi Access sebelumnya bisa
dengan mudah berbagi informasi dengan lainnya.
-
Share information more efficiently. Ekspor
dan impor data, dan hubungkan dengan situs Windows SharePoint Services dimana
anggota tim yang lainnya dapat mengakses data Anda. Membuat situs ini
membutuhkan Microsoft Windows Server 2003 yang menjalankan Windows SharePoint
Services.
-
Design Web pages using powerful tools.
Publikasikan form dan report melalui web dan tampilkan informasi data, update,
dan bekerja dengan data dari database Anda.
Use compatible file format. Access 2003 menggunakan Access 2000 sebagai file default untuk database baru. Karena Access versi 2002 dan 2000 dapat menggunakan dan memodifikasi database yang sama.
Microsoft Access Storage & Indexing
Database Store
Database selalu menggunakan
tabel untuk melakukan representasi data yang ada.Dalam aplikasi microsoft
access terdapat beberapa kemudahan dalam membuat tabel dengan Table Wizard.
Selain itu microsoft access telah menyediakan beberapa template yang dapat
langsung digunakan dengan berbagai keperluan.
Table Wizard memberikan
beberapa kemudahan diantaranya adalah pada masing-masing tabel sudah terdapat
field yang mendukung kesesuaian tabel, kemudahan pemilihan primary keydan
pengaturan relationship antar tabel. Dengan berbagtai kemudahannya itulah user
dapat dengan cepat membuat tabel.
Selain dapat menggunakan
Tabel Wizard user juga dapat membuat tabel secara manual. Tetapi pembuatan
manual memiliki keerumitan yang cukup tinggi bila dibandingkan dengan pembuatan
tabel dengan Tabel Wizard. Walaupun hanya dengan Tabel Wizard tetapi user sudah
dapat menghasilkan tabel yang cukup powerful karena fitur-fiturnya sudah cukup
lengkap seperti pemilihan field-field, pemilihan multifield primary key.
Indexing
Indexing merupakan fitur DBMS untuk
mengakses row dalam database sehingga jika dalam proses pencarian maka akan
lebih efisien dan optimal. Dalam melakukan indexing biasanya dilakukan
penyimpanan dalam struktur data tree yang balance yang mampu membuat proses
tersebut berjalan secara cepat dan efisien. Selain itu proses indexing juga
mengatur struktur tabel database agar relationship antar tabel teratur dan
mudah dimanage.
Administrative Tool & Security
Administrative Tool
Untuk Microsoft Access seorang admin dituntut
untuk mampu membuat table, mengatur field-field yang dibutuhkan , mengatur
relationship antar tabel dan memilih primary key. Karena aplikasi ini memiliki
tampilan GUI maka untuk membuat sebuah tabel kita tinggal melakukan drop dan
click. Sebagai admin kita akan membuat tabel dengan langkah-langkah sebagai
berikut:
J Jalankan Microsoft Access
J Klik New lalu Klik option Blank Database
J Simpan dulu database anda ke
tempat yang anda inginkan
J Silakan anda memilih
diantara ketiga kategori yaitu Create Table dengan design view atau Create
Table dengan Table Wizard atau Create Table dengan memasukkan data.
J Jika anda memilih Create table in Design View maka akan muncul tampilan seperti ini
Jika anda memilih Create table using wizard maka akan muncul tampilan
seperti ini dan anda harus memilih fiels-fiels yang akan digunakan
Jika anda memilih Create Table by entering data maka akan muncul tampilan
seperti ini
J Setelah anda memilih
salah satu dari ketiga kategori tersebuat maka anda tinggal memasukkan data ke
tabel-tabel tersebut. Untuk lebih lanjut anda dapat membaca buku-buku tutorial
Microsoft Access atau mendowload versi
e-booknya di http://www.ohio.edu/cts/index.html
Security
Microsoft
Access, seperti halnya DBMS yang lain, juga memiliki fasilitas security.
Security dalam DBMS sendiri, adalah suatu keniscayaan. Dengan security kita
bisa mengamankan data dari user yang tidak berhak. Dalam microsoft access,
security tersebut terdiri dari 7 macam. Berikut kami jelaskan:
a. Encrypt or Decrypt Database
Metode
ini merupakan salah satu metode security yang paling umum. Dengan proses
enkripsi, suatu database file dipadatkan, dan dibuat tidak bisa terbaca oleh
beberapa aplikasi. Enkripsi bisa digunakan untuk menjaga user biasa mengakses
informasi di database ketika mentransfer data secara elektronik,atau ketika
menyimpannya di disket,disk,atau cd. Tapi, Jet (the database engine used by
Access) menggunakan enkripasi yang termasuk lemah, dan sebaiknya tidak
digunakan untuk melindungi data yang sangat penting. Fasilitas ini tersedia di
security submenu di menu tools. Dekripsi adalah kebalikan dari proses enkripsi.
b. Use A Custom Interface
Salah
satu metode access yang cukup mudah diimplementasikan adalah custom
interface/memodifikasi user interface. Kita dapat melakukan metode ini dengan
memilih startup dari tools menu, kemudian kita bisa memodifikasi startup
form,menu,bahkan tittle dan icon.kita juga bisa menyumbunyikan database
window,yang akan menyembunyikan objek dari user yang tidak diberi izin. Feature dari startup dialog ini, juga dapat digunakan
secara programming. Untuk lebih jauh mengenai masalah ini, lihat “about
startup option” di help
c. Set Database Password
Kita
bisa memberi password untuk database kita, sehingga ketika ada user yang
mencoba mengakses data dan database objek, sistem akan memfilter user dengan
menanyakan passwordnya.Cara ini juga dikenal dengan nama share level. Sebagai
catatan, menu dari microsoft access untuk feature ini tersedia ketika kita
membuka file untuk “exlusive use” terlebih dahulu. Adapun caranya adalah
sebagai berikut
- Tutup database jika telah terbuka.
- buka kembali database melalui option open di file menu.
- pilih file databasenya, click next, lalu click open exclusive.
Ada 2 hal yang perlu diperhatikan dari metode security
ini.
1. Dengan cara ini, siapapun yang mempunyai password
dapat mengakses database untuk mengakses data, design maupun code dari
database. Dengan alasan keamanan sangat disarankan untuk mengganti password
secara berkala.
2. Password
nantinya akan diencypst oleh microsoft access dan disimpan dalam file, sehingga
ada kemungkinan serangan untuk menjebol file ini dengan program-program seperti
AccessPassword, atau AccessPasswordPro. Walaupun tujuan awal dari 2 program
tadi adalah untuk recovery password yang bisa saja terlupa, bukan tidak mungkin
program itu disalahgunakan untuk menjebol password dari database kita.
D. Set a Module Password
Kita bisa memberi proteksi untuk semua standar module,
dan class modul(seperti kode yang terdapat dari form dan report)dari modifikasi
tidak sengaja dari user atau memberi password untuk melihat VB kode. Setelah
kita memberi password, kita harus memberi password per session untuk melihat
dan memodifikasi kode divisual basic editor.password ini dibutuhkan bukan hnya
untuk melihat dan meng-edit, tapi juga untuk fungsi
cut,copy,paste,export,delete. Yang harus diperhatikan adalah cara tidak
mencegah user untuk menjalankan program/kode atau melihat kode dari third-party
utilities, seperti hex editor. Untuk meningkatakan tingkat keamanan, kita harus
mengkonvert .mdb file ke MDE file. Untuk memberi pasword pada modul:
1. Choose the Properties command for the
project from the Tools menu in the Visual Basic Editor.
2. In the Project Properties dialog box, click the Protection
tab.
3. Select the Lock project for viewing check box and type a
password.
4. Retype the password in the Confirm password box, and then
click OK.
E. Menggunakan MDE file
Saat
kita mengkonversi suatu .mdb file ke MDE file, ms Access akan meng-compile
semua modul, menghapus semua source code yang bisa diedit oleh siapapun, dan
meng-compact tujuan dari database. Dengan
menyimpan database kita sebagi mde extension, maka akan mencegah aksi-aksi
berikut ini:
à melihat,
memodifikasi, atau membuat form, report atau modul di Design View
à
menambah, menghapus, atau mengganti referensi ke object libraries atau database
à merubah
code dengan menggunakan properties, atau method dari access atau VBA object
model
à
meng-import atau meng-export form, report atau module. Tapi, tabel, queri,
halaman data, dan macros bisa di-import atau di-export ke database lain yang
bukan bertipe mde.
Untuk merubah .mdb ke mde adalah
sebagai berikut:
1. tutup database kita
2. pilih database utilities di
tools menu
3. pilih “make mde file”
4. di database to save as mde dialog box, pilih file
yang akan dikonvert, dan click Make MDE.
Sebagai informasi, jika kita ingin merubah file mdb
yang kita buat dari ms access 2000 le mde file dari ms access 2002, kita harus
merubah mdb yang kita buat ke tipe mdb milik ms access 2002. menu untuk merubah
file ini tersedia di Database utilities di tools menu. Pilih convert database,
lalu click to access 2002 file format.
F. user-level security/workgroup
based security model
Tujuan
dari metode security ini adalah untuk mengutilisasi permission dari workgroups
dan database untuk menghasilkan sistem security yang aman. Beberapa hal yang
penting untuk diperhatikan adalah untuk mem-backup database untuk versi secure
dan unsecure, agar kita tetap bisa menggunakan database kita seandainya
database kita mengalami masalah.
Ketika
kita menjalankan ms access, the jet database engine akan melihat workgroups
information (berekstensi .mdw). file ini menyimpan informasi tentang group dan
anggotanya, termasuk password. Selain itu, workgroup information file juga
menyimpan built-in groups(admin dan user) juga generic user account (admin)
dengan izin untuk mengakses database dan object yang dikandungnya. Kita bisa
menambah group baru atau user baru di submenu security di tools menu, atau
lewat VBA code.
Metode
security ini cukup flexible. Sebagai contoh, kita bisa memberi izin suatu group
untuk mengakses table yang tidak bisa iakses group lain, tapi kita bisa juga
memberi izin suatu group yang lain untuk melihat report,tapi tidak untuk
memodifikasi design dari reportnya.
Group admin tidak bisa dihapus. Sebenarnya, kita bisa
saja menghapus hak istimewa dari group admin melalui menu atau lewat code, tapi
setiap member dari group admin bisa mengambil kembali hak istimewanya.
Semua user secara default akan
dimasukkan dalam user group. Kita bisa membuat user baru di VBA tanpa harus
menambah user account baru di user group. Tapi, jika kita tidak menambah user
account ke group admin, maka kita tidak bisa menjalankan access dengan
semestinya. Hal ini karena banyak tabel yang dipetakan ke izin dari user group.
Untuk mengamankan database dengan
metode ini adalah sebagai berikut:
- menambah user account baru ke admin group. User ini akan memiliki izin dari admin untuk mengakses database.
- hapus default admin user account dari admin group.
- hapus izin dari admin user dan admin group.
- beri izin kepada group yang kita inginkan.
G.
menggunakan security wizard
Berikut tahapan mengamankan
database melalui security wizard:
- buka file databasenya.
- di Tools menu, pilih Security, lalu click User-Level Security Wizard.
- pastikan option create a new workgroup telah terpilih, klik next.
- lalu, isi semua isian yang ada.
- kita bisa memilih apakah workgroups ini akan menjadi default untuk semua database atau hanya untuk sebagian. Klik option I want to create a shortcut to open my secured database lalu klik Next.
- berikutnya, anda harus memilih objek apa saja yang akan kita beri keamanan. Lalu klik next.
- Berikutnya, anda harus memilih optional security group dengan izinnya tersendiri. Lalu klik next.
- Berikutnya kita harus menspesifikasi hak dari user group. Karena defaultnya semua user masuk group ini, maka hak yang kita spesifikasikan akan diberikan ke semua user. Tapi, kita bisa membatasi hak dari user group atau biarkan defaultnya(no permission). klik Next.
- berikutnya kita bisa menambah user baru. Klik next.
- berikutnya anda akan memasukkan user dari proses sebelumnya ke workgroup. klik Next.
Figure 6. Seventh screen of the Security
Wizard dialog box
- Di window terakhir, pilih nama untuk backup unsecured database. klik Finish. Database yang asli tersimpan dengan extention .bak.
- Finish.
Concurency Control & Stored Procedure
Stored Procedure
Stored procedure adalah sekumpulan sql statement
yang membentuk unit logis yang dapat melakukan tugas tertentu. Stored procedure
digunakan untuk mengenkapsulasi serangkaian operasi atau query untuk dijalankan
di server database. Sebagai contoh operasi pada database pegawai(mempekerjakan,
memecat, mempromosikan, melihat, dll) dapat dibuat sebagai stored procedure
yang dijalankan oleh kode aplikasi. Stored procedure dapat dikompilasi dan
dijalankan dengan parameter dan hasil yang berbeda dan juga dapat memiliki
banyak kombinasi input, dan output.
Sebagai sebuah DBMS Microsoft Access juga memiliki
stored procedure namun stored procedure yang dimiliki Microsoft Access tidaklah
seperti oracle atau mysql dan juga tidaklah sehebat yang dimiliki oleh
Microsoft SQL Server.
Stored
procedures dapat di gunakan untuk menjalankan query sederhana
dan
bahkan dapat memparsing parameter. selain itu juga dapat diatur masalah
keamanannya sehingga hanya yang memiliki hak yang dapat menjalankan stored
procedure
Tidak seperti objek-objek lain di Microsoft Access,
stored procedure tidak memiliki interface dan tidak dapat dibuat atau
dijalankan melalui user interface Microsoft Access. Satu satunya cara untuk
memasukkan stored procedure ke dalam database adalah dengan membuat kodenya
sendiri.
Contoh perintah SQL untuk
membuat stored procedure:
"CREATE
PROC procProductsList AS SELECT * FROM Products;"
contoh untuk membuat stored
procedure yang bisa menghapus isi database:
"CREATE
PROC procProductsDeleteItem(inProductsID LONG)" & _
"AS
DELETE FROM Products WHERE ProductsID = inProductsID;"
Keterbatasan stored procedure di
Microsoft Access:
-
Tidak ada output parameter
-
Tidak dapat menggunakan karakter “@”, yang biasanya
melambangkan local variable
- Tidak ada temporary table
Concurency Control
Concurrency
Control dalam contex database adalah kemampuan DBMS untuk mengatur agar dua
transaksi atau lebih untuk menggunakan data yang sama pada saat yang sama tanpa
menyebabkan data tersebut menjadi inconsisten. Transaksi tersebut bisa berasal
dari user ataupun program.
Hal-hal
yang bisa dilakukan DBMS untuk menangani concurrency:
- Read-Only: Database bisa di-read saja tetapi tidak bisa di-update apalagi di-delete sehingga database tidak akan pernah mengalami inconsistency. Hal ini biasa dilakukan terhadap kasus dimana tingkat concurrency-nya tinggi.
- Lock: DBMS akan me-lock bagian data yang sedang dikenakan transaksi
- Optimistic concurrency using row versions and optimistic concurrency using values: Database bisa di-update atau di-delete hanya apabila database tidak berubah sejak terakhir kali di-read.
Anlisis
Concurrency Control pada MS Access:
MS
Access adalah database standard desktop. MS-Access biasanya dibangun dan di-deploy
sebagai kombinasi antara aplikasi dan database dalam bentuk aslinya .MDB
files. Aplikasi tersebut biasanya dibangun oleh user yang memiliki wewenang dan
disebarkan dari single user ke workgroup kecil kurang dari 10 orang.
Aplikasi yang menggunakan MS Access nungkin juga di-deploy sebagai
Microsoft Database Executable (MDE) files. Applikasi yang menggunakan MDE
adalah pilihan yang bagus untuk applikasi yang low-cost yang ditargetkan
untuk workgroup kecil.
Di
dalam MDE ini juga menyediakan cara pemakaiandan cara praktek untuk membangun
dan men-deploy Aplikasi MS Access dengan baik dan benar. Sebagai
tambahan dokumen ini juga menyediakan solusi bagaimana apabila situasi diamana
database tumbuh melebihi capabilitas atau jumlah user meningkat dengan pesat
sehingga membutuhkan migrasi ke SQL server atau Oracle.
Masalah-masalah
yang terjadi apabila MS Acces di-deploy untuk concurrent user access:
Non-RDBMS:
MS
Access akan kehilangan feature full-scale relational database management
system (RDBMS) seolah-olah tidak memisahkan application logic dan pysical
data orgabization sehingga terjadi ketergantungan antara application
code dan physical data organization.
Lack of Data Integrity and Security:
User
yang meminta data ke server bisa mengalami corrupt data dan lagi hak
menulis ke tabel databese tidak lagi terlindungi sehingga manipulasi tabel pada
database tidak tercontrol.
Data Loss or No Log Entry:
Karena MS Access tidak membuat log transaksi seperti
DBMS lain yang lebih canggih, sehingga data hanya bisa di recover melalui
backup. Jadi data yang hilang akan menjadi mungkin terjadi.
The Network Avalanche Effect:
Semua
proses dari penyimpanan, proses query sampai access data dilakukan seluruhnya
di desktop. Sehingga setiap kali dilakukan query data table harus dibawa ke
desktop. Sehingga menyebabkan network menjadi tidak nyaman.
Database Bloat:
Biasanya
database Access tumbuh tidak sangat pesat. Tetapi apabila terjadi perubahan
pada desain tabel bisa menyebabkan database menjadi bertumbuh dengan pesat dan
memaksa MS Acces merubahnya menjadi ukuran yang lebih kecil.
Kesimpulan:
- Access sangat kurang bagus untuk menangani concurrent user / transaction.
- Access tidak mampu untuk menangani database ukuran besar.
- Access tidak mampu untuk menangani pertumbuhan database yang sangat pesat
- Concurrent maksimal yang bisa ditangani access adalah 10 user
- Jumlah transaksi per menit tidak boleh terlalu tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar